
Budidaya udang, terutama udang vaname, menjadi salah satu sektor akuakultur yang terus berkembang pesat di Indonesia. Pada 2023, produksi udang nasional mencapai lebih dari 1 juta ton, menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir terbesar di dunia. Namun, kesuksesan budidaya udang tidak lepas dari pemahaman mendalam tentang istilah dalam tambak udang, teknik manajemen, dan parameter kualitas air.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari 11 istilah teknis udang vaname yang sering digunakan petambak, termasuk singkatan penting budidaya udang seperti DOC, PL, dan FCR. Kamu juga akan memahami bagaimana parameter kualitas air udang memengaruhi pertumbuhan udang, serta strategi manajemen pakan tambak udang untuk efisiensi produksi.
Mari kita bahas satu per satu!
1. PL (Post Larva)
PL atau Post Larva adalah istilah dalam tambak udang yang merujuk pada fase perkembangan udang setelah menjadi larva. PL biasanya sudah siap ditebar di tambak setelah mencapai stadia tertentu (PL-10 hingga PL-12).
3 Hal Penting tentang PL:
-
Stadia PL – Angka setelah PL (misal PL-10) menunjukkan usia larva dalam hari. Semakin tinggi, semakin siap ditebar.
-
Kualitas PL – PL harus aktif bergerak, bebas penyakit, dan memiliki warna tubuh transparan.
-
Sumber PL – Pastikan membeli dari hatchery terpercaya untuk menghindari Vibrio dan penyakit lainnya.
Memilih PL berkualitas sangat memengaruhi SR (Survival Rate) dan pertumbuhan udang.
2. DOC (Days of Culture)
DOC (Days of Culture) adalah singkatan penting budidaya udang yang menunjukkan lama waktu pemeliharaan udang sejak ditebar hingga panen. Misalnya, DOC 90 berarti udang telah dibudidayakan selama 90 hari.
DOC membantu dalam:
-
Menghitung ADG (Average Daily Gain)
-
Menentukan jadwal pemberian pakan (manajemen pakan tambak udang)
-
Memperkirakan waktu panen berdasarkan ABW (Average Body Weight)
3. ABW (Average Body Weight)
ABW adalah rata-rata berat udang dalam satu populasi. Parameter ini penting untuk menghitung dosis pakan dan memperkirakan hasil panen.
Contoh:
-
ABW 15 gram berarti rata-rata berat udang 15 gram/ekor.
-
ABW dipengaruhi oleh konversi pakan (FCR) udang, kualitas air, dan manajemen pemeliharaan.
4. ADG (Average Daily Gain)
ADG mengukur pertambahan berat udang per hari. Rumusnya:
ADG = (ABW akhir – ABW awal) / DOC
Contoh: Jika ABW awal 1 gram dan ABW akhir 20 gram dalam DOC 90, maka ADG = (20-1)/90 ≈ 0,21 gram/hari.
5. SR (Survival Rate)
SR adalah persentase udang yang bertahan hidup hingga panen. SR ideal di atas 80%.
Faktor yang memengaruhi SR:
-
Kualitas Post Larva (PL)
-
Parameter kualitas air udang (DO, amonia, pH)
-
Serangan penyakit seperti Vibrio
6. FCR (Feed Conversion Ratio)
FCR (Feed Conversion Ratio) atau konversi pakan udang adalah rasio antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertumbuhan udang.
Rumus FCR = Total pakan (kg) / Total berat udang (kg)
-
FCR 1,5 artinya butuh 1,5 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg udang.
-
FCR rendah (1,2-1,6) menunjukkan efisiensi manajemen pakan tambak udang yang baik.
7. Probiotik
Probiotik digunakan untuk menjaga keseimbangan mikroba dalam tambak. Manfaatnya:
-
Meningkatkan pencernaan udang
-
Menekan pertumbuhan Vibrio
-
Menstabilkan parameter kualitas air udang
8. Vibrio
Vibrio adalah bakteri patogen berbahaya dalam budidaya udang. Jenis yang sering menyerang:
-
Vibrio parahaemolyticus (penyebab AHPND)
-
Vibrio harveyi (penyebab luminesensi)
Kontrol Vibrio dengan probiotik dan menjaga kualitas air.
9. DO (Dissolved Oxygen)
DO (Dissolved Oxygen) adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Idealnya 4-6 ppm.
Cara Menjaga DO:
-
Aerasi – Gunakan kincir atau blower.
-
Pengaturan kepadatan tebar – Hindari overstocking.
-
Penggantian air – Lakukan secara berkala.
10. Siphon
Siphon adalah teknik pembersihan dasar tambak untuk membuang sisa pakan dan kotoran.
3 Manfaat Siphon:
-
Mengurangi penumpukan amonia.
-
Mencegah pertumbuhan bakteri patogen.
-
Memperbaiki parameter kualitas air udang.
11. Molting
Molting adalah proses pergantian kulit udang untuk tumbuh lebih besar.
Faktor yang Memengaruhi Molting:
-
Nutrisi pakan – Kandungan mineral harus cukup.
-
Kualitas air – DO dan suhu optimal mempercepat molting.
-
Kepadatan tebar – Hindari stres pada udang.
Memahami istilah dalam tambak udang dan singkatan penting budidaya udang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas. Kamu perlu memantau parameter kualitas air udang, mengoptimalkan manajemen pakan tambak udang, dan mengenali istilah teknis udang vaname seperti DOC, PL, dan FCR.
Dengan penerapan yang tepat, konversi pakan (FCR) udang bisa lebih efisien, Survival Rate (SR) meningkat, dan panen pun lebih menguntungkan!