Ikan Discus bukanlah nama yang asing bagi para pecinta ikan hias di Indonesia. Discus merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer dikalangan para pehobi ikan hias air tawar. Discus dapat dikenali dengan bentuk tubuh yang ramping dan pipih serta memiliki corak garis yang unik. Discus termasuk jenis ikan hias yang tenang tidak agresif dengan pergerakan yang lambat. Meski tergolong ikan hias yang sangat populer, namun ikan ini bukanlah spesies asli Indonesia. Ikan Discus pertama kali ditemukan pada perairan sungai Amazon di Amerika Selatan. Negara seperti Peru, Kolombia dan Brazil adalah tempat dimana sebaran ikan Discus cukup tinggi.
Berbicara tentang jenis ikan discus, di Indonesia ada empat jenis ikan discus yang cukup populer. Keempat jenis tersebut digolongkan dari warna yang dimiliki tubuhnya yaitu Discus Brown, Green, Blue dan Red. Untuk lebih lebih jelasnya dapat anda simak pembahasan masing-masing jenis tersebut.
Discus Brown
Sesuai namanya, ikan ini memiliki warna coklat gelap dengan beberapa corak garis vertikal dari kepala hingga ekornya. Discus Brown dewasa dapat memiliki ukuran hingga 13 cm. Jenis ini pertama kali ditemukan pada sungai Amazon, Amerika Selatan.
Discus Red
Jenis ini juga dikenal dengan nama Diskuc Heckle. jenis Discus ini pertama ditemukan di Brazil, tepatnya di daerah Rio Negro. Bentuk ikan ini mungkin akan membuat anda teringat pada cakram dengan panjang maksimal 15 cm untuk yang dewasa.
Discus Green
Dicus Green dapat dibagi menjadi 2 jenis lagi, yaitu Discus Teffe Green dan Peruvian Green. Dinamai Teffe Green karena jenis Discus ini pertama kali ditemukan di danau Teffe dekat sungai Amazon di Brazil. Meski memiliki nama Green, jenis ini juga memiliki beberapa warna seperti merah, coklat tua sampai kuning keemasan. Panjang ikan ini bisa mencapai ukuran 30 cm saat dewasa.
Discus Blue
Pertama kali ditemukan di daerah Manuas, brazil. Hampir seluruh permukan tubuh jenis ini memiliki garis-garis pendek berwarna biru dengan corak merah pada dubur dan punggungnya. Discus Blue dewasa dapat mencapai ukuran 20 cm saat sudah dewasa, meski pada saat ukuran 10 cm pun ikan ini sudah masuk dalam kategori dewasa.
Memelihara ikan discus tergolong gampang-gampang susah. Sebaiknya pembudidayaaan dilakukan pada ruangan yang tertutup. Tingkat keasaman air juga harus diatur supaya bisa cocok dengan masing-masing strain. Discus strain crossing misalnya membutuhkan keasaman air mulai dari 6,0 sampai 6,5. Sedangkan untuk strain alami atau yang wild bisa membutuhkan pH 5 sampai 5,5. Untuk menetaskan telurnya, pH yang dibutuhkan sudah berbeda lagi, yaitu 5. Jika anda membudidayakan ikan discus di air normal yaitu dengan pH 7 maka indukan memiliki naluri mengasuh anak yang kurang optimal. Jika keasaman air mencapai lebih dari pH 7, discus betina akan malas sekali bertelur. Cukup repot bukan?
Hal ini dikarenakan discus adalah ikan yang cukup sensitif. Bahkan, jika kualitas air berubah saja mereka sudah bisa merasakannya. Suhu ideal untuk memelihara ikan diskus agar tetap hidup adalah antara 280 derajat celcius sampai 300 derajat celcius. Suhu ini sangat bagus untuk burayak dan juga ikan discus yang masih berusia delapan bulan.